Malang, 19 September 2024 – Bertempat di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Malang, forum diskusi yang diadakan oleh Alimat Forum membahas isu-isu dan solusi untuk masalah keluarga Muslim kontemporer. Diskusi ini dihadiri oleh para ahli, termasuk Dr. Iklilah Muzayyanah, Dr. Faqihudin Abdul Kodir, dan Prof. Alimatul Qibtiyah. Dr. Istiadah, Kepala PSGA UIN Malang, menyampaikan bahwa PSGA pertama kali diajak oleh KOMNAS untuk membentuk peraturan dalam pendidikan, dan forum ini dianggap penting untuk membahas peran perempuan dalam peradaban.
Pembicaraan menyoroti fenomena bapak rumah tangga dan pergeseran peran gender yang dapat memicu krisis maskulinitas serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Prof. Alimatul Qibtiyah mengungkapkan bahwa semakin fleksibel peran pasangan suami-istri, semakin bahagia rumah tangga. Meski peran wanita sebagai pencari nafkah utama dapat meningkatkan kesetaraan dan ekonomi keluarga, hal ini juga dapat memicu konflik dan kesenjangan gender. Konferensi ini menekankan pentingnya pendekatan berbasis HAM dan gender agar keluarga Muslim lebih harmonis dan responsif terhadap perubahan sosial.
Malang, 11 Oktober 2024 – Pengajian Rutinan Ketahanan Keluarga kembali dilaksanakan pada minggu ini, pengajian rutinan kali ini bertema “Merawat Cinta dalam Perkawinan dengan Bahasa Cinta”. Sebagaimana pengajian rutinan biasanya, pengajian rutinan kali ini juga berlangsung via zoom dan dapat diputar kembali melalui streaming YouTube PSGA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang; Suara PSGA UIN Malang. Dengan Ibu Dr. Elok Halimatus Sakdiyah, M.Psi. sebagai narasumbernya dan Luthfiya Zulfatul Azizah a.k.a Leader Tim Ganti Status sebagai moderator, ngaji rutinan siang ini menyoroti bagaimana dalam rumah tangga sangat diperlukan untuk memahami bagaimana bahasa cinta yang dibutuhkan oleh masing-masing anggota keluarga. “karena ketika kita memberikan bahasa cinta yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing keluarga, baik suami-istri, ibu-anak, anak-orangtua, maka akan timbullah permasalahan. Contohnya, si suami merasa belum dicintai karena tangki cintanya belum terpenuhi, sedangkan si istri merasa sudah memberikan seluruh apa yang dia bisa pada suami. Padahal menurut suami, bukan itu bentuk cinta yang diinginkan” ujar beliau.
Mataram, 18 Oktober 2024 – Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, bersama PSGA dan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, sukses menggelar Konferensi Internasional PSGA pada 16-18 Oktober 2024, yang berfokus pada isu-isu gender terkini. Konferensi ini menampilkan pakar dari berbagai bidang, termasuk Prof. Farish, yang menyoroti perlunya revisi sejarah untuk mengakui peran signifikan perempuan. Sesi paralel membahas penelitian-penelitian menarik seperti pendidikan seks melalui video, ketidaksetaraan gender di tempat kerja terutama terkait cuti dan peluang karier bagi perempuan, serta konflik peran yang dihadapi perempuan pekerja dalam budaya patriarki. Hasil-hasil ini memperlihatkan kompleksitas isu gender dan pentingnya penelitian serta advokasi untuk mencapai kesetaraan gender.
Malang, 18 Oktober 2024 – Telah berlangsung Pengajian Rutinan Ketahanan Keluarga dengan tema pembahasan “Belajar Parenting Sejak Dini: Masih Muda Udah Belajar Parenting, Emang Boleh?” dengan dimoderatori Rhaziqa Rizkillah dna Salsabila Morinawa sebagai narasumbernya, kajian kali ini menekankan bahwa pola asuh yang baik sangat krusial dalam perkembangan anak, dimana kekerasan atau pola asuh yang salah dapat diwariskan dan menciptakan siklus negatif yang sulit diputus. Dampak dari pola asuh terbagi menjadi positif, seperti peningkatan kemampuan bersosialisasi, tanggung jawab, kreativitas, dan percaya diri, serta negatif, yang dapat menyebabkan trauma, sifat penakut, perilaku membuli, dan kesulitan bersosialisasi. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pendekatan yang seimbang dalam pola asuh dan terus belajar tentang parenting sedini mungkin, karena pendidikan dalam hal ini tidak bisa dilakukan secara instan.
Malang, 27 Oktober 2024 – PSGA UIN Malang mengadakan Makrab tahunan bertema “SMILE (Sharing Moments in Lasting Experiences)” pada 26-27 Oktober 2024 dengan suasana hangat dan akrab. Acara ini diisi kegiatan mulai dari ibadah bersama, pengenalan kreatif tiap divisi, hingga pentas seni yang menghibur. Sambutan dari ketua pelaksana Moch. Irwan Syah, serta motivasi dari Kepala PSGA, Bu Istiadah, memeriahkan acara. Malamnya, lima kelompok menampilkan drama bertema menarik, disusul sesi refleksi oleh Abi Syamsudin Tamami untuk mendalami makna PSGA sebagai “keluarga.” Keesokan harinya, peserta menikmati senam pagi dan games seru yang menguatkan kebersamaan, seperti estafet tepung dan mencari harta karun, dimenangkan oleh kelompok Zulfa. Acara ditutup dengan pelepasan balon bertuliskan “Selamat Berproses di PSGA,” sebagai simbol harapan agar seluruh anggota menjadikan PSGA sebagai rumah tempat mereka saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Pada 31 Oktober 2024 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, acara talkshow bertema “Santri Berani, Santri Peduli: Bersama Mencegah Kekerasan Seksual” diadakan bagi santri Ma’had Sunan Ampel Al Aly untuk mendorong keberanian dalam pencegahan kekerasan seksual. Ibu Dr. Istiadah MA dari PSGA UIN Malang membahas pentingnya edukasi dan sanksi tegas, sesuai dengan PMA No. 73 Tahun 2022, bagi lembaga pendidikan yang lalai dalam pencegahan kekerasan seksual. Narasumber lain, Ibu Ulfa Muhayani, menyoroti mitos-mitos yang sering menyalahkan korban dan menekankan bahwa kekerasan seksual tidak tergantung pada penampilan korban, melainkan sering dilakukan oleh orang terdekat. Diskusi juga membahas dampak psikologis serius bagi korban, serta pentingnya kesadaran santri terhadap kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan berbasis gender online (KBGO). Acara ini mengajak santri untuk menjadi bagian dari perubahan dengan berperan aktif menciptakan lingkungan aman di pesantren dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan kekerasan seksual.