Senin, 19 Mei 2025
  • Login
Pusat Studi Gender dan Anak
  • Beranda
  • Berita
  • Tajuk Rencana
  • Opini
    • Opini Perempuan
    • Opini Lelaki
    • Opini Anak
    • Opini Umum
  • Suara
  • Acara
    • Acara Kajian
    • Acara Seminar
    • Acara Konferensi
    • Acara Lokakarya
  • Produk
    • Jurnal
    • Buku
  • Pustaka
    • Peraturan Perundang-Undangan
    • MoA dan MoU
  • Tentang Kami
    • Visi-Misi
    • Dewan Pakar
    • Pengurus
    • Kontak
    • Pusat Pengaduan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Tajuk Rencana
  • Opini
    • Opini Perempuan
    • Opini Lelaki
    • Opini Anak
    • Opini Umum
  • Suara
  • Acara
    • Acara Kajian
    • Acara Seminar
    • Acara Konferensi
    • Acara Lokakarya
  • Produk
    • Jurnal
    • Buku
  • Pustaka
    • Peraturan Perundang-Undangan
    • MoA dan MoU
  • Tentang Kami
    • Visi-Misi
    • Dewan Pakar
    • Pengurus
    • Kontak
    • Pusat Pengaduan
No Result
View All Result
PSGA
No Result
View All Result
Home Opini Perempuan
Relasi Kekuasaan Gender dalam Kasus Kekerasan Seksual

Relasi Kekuasaan Gender dalam Kasus Kekerasan Seksual

by Keysha Alea
16/10/2024
in Opini Perempuan
0
0

Oleh: Wardatul Mukhibbah

Apakah kesetaraan gender jadi tolak ukur dalam kasus kekerasan seksual? Jangan biarkan ketidakadilan terus berlanjut. Yuk kita simak dan pahami peran penting gender dalam kekerasan seksual dan cara kita bisa berkontribusi pada perubahan.

Anda Mungkin Juga Suka

Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan Digital

Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan Digital

11/03/2025
42
Ladang Subur Ketidakadilan Gender di Balik Topeng Meritokrasi

Ladang Subur Ketidakadilan Gender di Balik Topeng Meritokrasi

11/03/2025
41

Kekerasan seksual adalah masalah global yang tersebar luas dan memberikan dampak negatif terhadap jutaan orang setiap tahunnya. Di balik angka statistik yang serius, terdapat situasi rumit dengan banyak hal yang berbeda, seperti bagaimana anak laki-laki dan perempuan diperlakukan secara berbeda, yang menjadikan masalah ini semakin buruk. Relasi kekuasaan gender , yang dibentuk oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan sejarah, seringkali mengakibatkan laki-laki mempunyai kekuasaan yang lebih besar dan perempuan berada dalam peran yang kurang berkuasa. Ketidaksetaraan ini menyebabkan kerugian seksual, membuat masyarakat menerima kekerasan terhadap perempuan, menciptakan gagasan-gagasan buruk tentang perempuan, dan menghalangi perempuan untuk mendapatkan hak-haknya. apa yang mereka butuhkan dan memiliki kekuatan.

Peran gender memengaruhi berbagai jenis kekerasan seksual, seperti pelecehan, penganiayaan, pemerkosaan, dan eksploitasi. Dinamika kekuasaan gender dapat membuat perempuan merasa terintimidasi dan tidak mampu menolak pelecehan seksual yang dilakukan laki-laki. Pelecehan seksual terjadi ketika seseorang menggunakan posisinya yang lebih kuat untuk memaksa perempuan melakukan sesuatu. mereka tidak mau melakukannya. Pemerkosaan adalah bentuk kekerasan seksual yang parah, biasanya didorong oleh keinginan untuk mendominasi dan mengontrol perempuan. Perempuan yang berada dalam situasi sulit atau membutuhkan bantuan dapat dipaksa melakukan hal-hal buruk seperti dipaksa melakukan hubungan seks demi uang atau menjadi korban. berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa izin mereka.

Jadi untuk memahami bagaimana gender memengaruhi kekerasan seksual, kita perlu melihat dari berbagai sudut pandang. Seperti Feminisme menunjukkan bahwa norma-norma sosial dan budaya yang ada justru mengizinkan kekerasan terhadap perempuan, dan melihat kekerasan seksual sebagai bentuk penindasan. Teori Queer memiliki pandangan bahwa heteroseksualitas adalah hal yang normal dan menekankan pentingnya memahami kekerasan yang berkaitan dengan seksualitas dan identitas gender. Teori Interseksualitas itu berfokus pada bagaimana ras, kelas, disabilitas, dan gender dapat memengaruhi pengalaman kekerasan seksual. Dengan lebihmemahami hal hal tersebut, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang kekerasan seksual dan bagaimana gender berperan di dalamnya.

Mengatasi kekerasan seksual membutuhkan pendekatan multidimensi yang melibatkan berbagai pihak. Pendidikan tentang gender dan kekerasan seksual sangat penting untuk mengubah norma-norma sosial yang melegalkan kekerasan terhadap perempuan. Penegakan hukum yang adil dan efektif sangat penting untuk melindungi korban dan menghukum pelaku kekerasan seksual. Korban kekerasan seksual membutuhkan dukungan dan layanan yang komprehensif, seperti konseling, pengobatan, dan bantuan hukum. Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi semua orang.

Dinamika gender merupakan faktor utama yang berperan dalam membentuk dan memperkuat kekerasan seksual. Memahami relasi kekuasaan gender dan berbagai perspektif kritis sangat penting untuk mengidentifikasi akar masalah dan merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi kekerasan seksual. Melalui pendidikan, penegakan hukum, dukungan bagi korban, dan partisipasi masyarakat, kita dapat menciptakan masyarakat yang adil dan setara, di mana kekerasan seksual tidak lagi menjadi ancaman bagi siapa pun.

 

Pos Lainnya

Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan Digital
Opini Perempuan

Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan Digital

11/03/2025
42
Ladang Subur Ketidakadilan Gender di Balik Topeng Meritokrasi
Opini Perempuan

Ladang Subur Ketidakadilan Gender di Balik Topeng Meritokrasi

11/03/2025
41
Perspektif Gender: Menghadapi Tantangan Kekerasan Seksual Anak di Era Digital
Opini Perempuan

Perspektif Gender: Menghadapi Tantangan Kekerasan Seksual Anak di Era Digital

14/02/2025
158
Di Balik Tragedi : Perspektif Kesetaraan Gender pada Kasus Pembunuhan di Madura
Opini Perempuan

Di Balik Tragedi : Perspektif Kesetaraan Gender pada Kasus Pembunuhan di Madura

06/01/2025
1.4k
No Result
View All Result

Recent Posts

  • Hari Buruh: Refleksi Martabat Pekerja, Kesetaraan Gender, dan Masa Depan Anak
  • Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus: Apakah Kita Akan Selamanya Diam?
  • Negara Memotong Anggaran, Siapa yang Melindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan?
  • AYAH HEBAT, ANAK KUAT!!
  • Kata Siapa Cowok Ga Boleh Nangis?

Recent Comments

  1. Keysha Alea mengenai ELIMINATE SEXUAL HARRASMENT (E-SEXMENT): PEMANFAATAN ALARM SMARTWATCH DALAM MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL MENUJU INDONESIA EMAS 2045
Email: psga@uin-malang.ac.id

© 2023 PSGA - Pusat Studi Gender dan Anak - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Tajuk Rencana
  • Opini
    • Opini Umum
    • Opini Perempuan
    • Opini Lelaki
    • Opini Anak
  • Acara Kajian
  • Suara

© 2023 PSGA - Pusat Studi Gender dan Anak - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In