Rabu, 18 Juni 2025
  • Login
Pusat Studi Gender dan Anak
  • Beranda
  • Berita
  • Tajuk Rencana
  • Opini
    • Opini Perempuan
    • Opini Lelaki
    • Opini Anak
    • Opini Umum
  • Suara
  • Acara
    • Acara Kajian
    • Acara Seminar
    • Acara Konferensi
    • Acara Lokakarya
  • Produk
    • Jurnal
    • Buku
  • Pustaka
    • Peraturan Perundang-Undangan
    • MoA dan MoU
  • Tentang Kami
    • Visi-Misi
    • Dewan Pakar
    • Pengurus
    • Kontak
    • Pusat Pengaduan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Tajuk Rencana
  • Opini
    • Opini Perempuan
    • Opini Lelaki
    • Opini Anak
    • Opini Umum
  • Suara
  • Acara
    • Acara Kajian
    • Acara Seminar
    • Acara Konferensi
    • Acara Lokakarya
  • Produk
    • Jurnal
    • Buku
  • Pustaka
    • Peraturan Perundang-Undangan
    • MoA dan MoU
  • Tentang Kami
    • Visi-Misi
    • Dewan Pakar
    • Pengurus
    • Kontak
    • Pusat Pengaduan
No Result
View All Result
PSGA
No Result
View All Result
Home Opini
Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus: Apakah Kita Akan Selamanya Diam?

Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus: Apakah Kita Akan Selamanya Diam?

by Keysha Alea
16/05/2025
in Opini
0
0

Oleh: Satgas Fakultas Tim Kamu Aman 2024-2025

Kampus seharusnya menjadi ruang yang aman dan inklusif, tempat dimana setiap mahasiswa bisa belajar, berpikir kritis dan berkembang tanpa rasa takut akan gangguan apapun. Namun, realita yang terjadi adalah banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Kasus -kasus yang keji ini tak jarang ditutup – tutupi, dianggap aib, atau bahkan disangkal oleh institusi. Dalam situasi seperti ini, pertanyaan besar bagi kita semua adalah “Mengapa hal ini bisa terjadi?”. Sedangkan di lain sisi, korban kekerasan seksual seringkali merasa terjebak, tidak berdaya dan khawatir akan stigma sosial yang akan terjadi ketika mereka speak up. Ancaman dan serangan balik dari pelaku bisa saja terjadi sehingga menjadi faktor bagi korban untuk enggan melaporkan hal tersebut, ditambah jika pelaku tersebut memiliki posisi sosial yang tinggi.

Anda Mungkin Juga Suka

Guru Laki-Laki di Sekolah Dasar: Maskulinitas yang Dicurigai, Feminitas yang Dimonopoli

Guru Laki-Laki di Sekolah Dasar: Maskulinitas yang Dicurigai, Feminitas yang Dimonopoli

21/05/2025
19
Kata Siapa Cowok Ga Boleh Nangis?

Kata Siapa Cowok Ga Boleh Nangis?

06/05/2025
38

Dilansir dari laman resmi Unair, Senin (5/5/2025) Prof Myrta menjelaskan bahwa kekerasan seksual sering kali terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan dan posisi. Orang yang memiliki kedudukan tinggi secara otomatis memiliki daya tarik tertentu, yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa kagum dan ingin belajar darinya. “Dengan sendirinya hal seperti ini ada. Itu natural di lingkungan kita. Nah ketika itu terjadi, apakah orang itu dapat menahan godaan atau lebih jauh lagi, justru malah menggunakan kesempatan untuk melakukan pelanggaran,” ungkapnya.
Selain itu, Prof Myrta menjelaskan bahwa kekerasan seksual melibatkan beberapa faktor, seperti kuatnya budaya patriarki, ketimpangan gender, lemahnya etika, serta pengawasan yang minim. Ia juga menyoroti bahwa pelaku sering kali mencari korban yang memiliki trauma masa lalu, sehingga lebih mudah dimanipulasi secara emosional. “Kasus-kasus yang sering mampir ke kami dan yang saya amati, biasanya para pelaku mencari korban yang mempunyai trauma masa lalu sehingga menjadikan mereka lebih mudah dimanipulasi secara emosional,” ujarnya.

Kekerasan seksual bukan hanya merusak individu saja, tetapi juga mengganggu suasana akademik yang kondusif dan merusak nilai – nilai etika serta moralitas yang seharusnya di junjung tinggi di lingkungan pendidikan.
Sebagai bagian dari lingkungan kampus, kita semua memiliki tanggung jawab atas hal ini. Mulai dari tidak membuat lelucon seksis, berani menegur perilaku yang melecehkan, hingga mendukung teman yang menjadi korban tanpa menghakimi.
Marilah kita ubah budaya diam menjadi budaya peduli. Jadilah pendengar yang berpihak dan mendukung, bukan menjadi penghakim. Karena kampus yang ideal bukan hanya tentang pencapaian akademik, tapi juga soal bagaimana kita menjaga martabat dan keselamatan satu sama lain.

“Karena diam adalah bagian dari kekerasan. Dan selama kita diam, pelaku merasa aman. Maka mari bersuara karena suara kita bisa menyelamatkan yang lain.”

https://analisis.republika.co.id/berita/susl2z393/kekerasan-seksual-di-kampus-realitas-yang-tersembunyi
https://www.kompas.com/edu/read/2025/05/05/074700871/pakar-ungkap-alasan-figur-panutan-sering-jadi-pelaku-kekerasan-seksual#google_vignette

Tags: #psgauinmalangkekerasandikampuskekerasanseksualPSGAPSGAUIN Malanguniversitas

Pos Lainnya

Guru Laki-Laki di Sekolah Dasar: Maskulinitas yang Dicurigai, Feminitas yang Dimonopoli
Opini

Guru Laki-Laki di Sekolah Dasar: Maskulinitas yang Dicurigai, Feminitas yang Dimonopoli

21/05/2025
19
Kata Siapa Cowok Ga Boleh Nangis?
Opini

Kata Siapa Cowok Ga Boleh Nangis?

06/05/2025
38
“Luka di Balik Rumah: Bersama Menegakkan Hak Anak, Mewujudkan Keluarga Aman dan Berkeadilan”
Opini

“Luka di Balik Rumah: Bersama Menegakkan Hak Anak, Mewujudkan Keluarga Aman dan Berkeadilan”

03/05/2025
33
“The Shocking Shift” dari Perempuan Lajang ke Menikah:
Opini

“The Shocking Shift” dari Perempuan Lajang ke Menikah:

18/01/2024
614
No Result
View All Result

Recent Posts

  • Fatherless and Tangerines: Manisnya Kehadiran yang Tak Pernah Ada
  • Kekerasan Siber Berbasis Gender: Dari Body Shaming hingga Doxxing Aktivis Perempuan
  • Buruh Perempuan dan Beban Ganda: Antara Emansipasi dan Eksploitasi yang Diinstitusikan
  • Guru Laki-Laki di Sekolah Dasar: Maskulinitas yang Dicurigai, Feminitas yang Dimonopoli
  • Hari Buruh: Refleksi Martabat Pekerja, Kesetaraan Gender, dan Masa Depan Anak

Recent Comments

  1. Keysha Alea mengenai ELIMINATE SEXUAL HARRASMENT (E-SEXMENT): PEMANFAATAN ALARM SMARTWATCH DALAM MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL MENUJU INDONESIA EMAS 2045
Email: psga@uin-malang.ac.id

© 2023 PSGA - Pusat Studi Gender dan Anak - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Tajuk Rencana
  • Opini
    • Opini Umum
    • Opini Perempuan
    • Opini Lelaki
    • Opini Anak
  • Acara Kajian
  • Suara

© 2023 PSGA - Pusat Studi Gender dan Anak - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In